Ingat Kampung Pelangi di Bandung yang Viral? Begini kondisinya sekarang!

Ingat Kampung Pelangi di Bandung yang Viral? Begini kondisinya sekarang!

Smallest Font
Largest Font

Jalan-Jalan.com - Apa itu Kampung Pelangi? Kampung Pelangi adalah sebuah konsep yang mengubah suatu kampung atau pemukiman menjadi tempat yang penuh dengan warna-warni. Transformasi ini melibatkan pewarnaan bangunan, pembuatan seni di dinding, dan dekorasi kreatif untuk menciptakan suasana yang cerah dan menarik. Bangunan-bangunan di Kampung Pelangi dihiasi berbagai warna cerah dan mencolok. Hal tersebut bukan hanya soal estetika, melainkan mencerminkan identitas lokal atau tema tertentu.

Terdapat banyak Kampung Pelangi di Indonesia, salah satunya adalah Kampung Pelangi yang terletak di Bandung. Kampung Pelangi ini terletak di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Kampung ini dapat dijangkau sejauh 700m dari jalan raya. Jalan menuju Kampung 200 Pelangi bersih dan tidak banyak sampah yang berceceran. Kamu juga bisa melihat Sungai Cikapundung yang ada di tepi jalan. Kampung pelangi di Bandung memperlihatkan banyak rumah penduduk yang berwarna-warni. Rumah-rumah di sana dihiasi dengan cat warna-warni yang mencolok sehingga menciptakan atmosfer ceria. Suasana kampung yang penuh warna dan kreativitas menciptakan lingkungan yang ceria dan menarik untuk dikunjungi. Selain itu, hal tersebut membuat kampung pelangi menjadi sebuah destinasi yang menarik untuk dijadikan spot foto.

Warga di sana mengaku bahwa ada banyak sekali pengunjung dari luar daerah yang datang untuk foto-foto di Kampung Pelangi 200 karena tempatnya yang Instagramable. Selain itu, kondisi rumah di atas lereng perbukitan sepertinya menjadi sesuatu yang unik untuk khalayak umum sehingga semakin menjadi daya tarik. Ada beberapa pengunjung yang mengatakan bahwa Kampung Pelangi 200 unik dan terasa seperti di luar negeri. Pengunjung juga nyaman di Kampung Pelangi 200 karena udara Bandung yang sejuk.

Kampung Pelangi di Bandung bernama Kampung Pelangi 200 yang berawal dari jumlah uang penggusuran yang didapatkan oleh warga. Warga di sana mendapatkan uang sejumlah Rp200.000 untuk biaya hidup. Lahan tersebut dijadikan Sasana Budaya Ganesha. Setelah digusur, warga pindah ke daerah yang terletak di belakang Teras Cikapundung. Selain itu, kampung tersebut dinamakan Kampung Pelangi karena atap rumah warga juga berwarna-warni.

Setelah kampung pelangi viral, hal tersebut memberdayakan ekonomi warga setempat. Kampung pelangi tidak hanya meningkatkan daya tarik pariwisata, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian warga setempat. Pengunjung yang datang ke kampung pelangi dapat membelanjakan uang mereka di warung makan dan usaha kecil setempat di sana. Kehidupan di sana juga sudah modern karena kamu bisa menggunakan pembayaran QRIS di beberapa warung yang ada di sana. Selain dampak ekonomi, kehadiran kampung pelangi juga membawa manfaat sosial. Masyarakat menjadi lebih terhubung.

Penduduk di kampung pelangi semakin bertambah. Banyak pendatang dari berbagai daerah di Jawa Barat.

Akan tetapi, sekarang warna cat para rumah penduduk sudah memudar. Hal tersebut mengakibatkan hilangnya pengunjung yang datang ke Kampung Pelangi. Ini berbanding terbalik dari kondisi Kampung Pelangi yang ramai pengunjung ketika dahulu pernah diresmikan oleh Bapak Ridwan Kamil.

Warga di Kampung Pelangi mengakui bahwa adanya Kampung Pelangi membantu perekonomian mereka. Mereka berharap Kampung Pelangi bisa dicat kembali agar bisa ramai pengunjung kembali. Keberlanjutan inisiatif kampung pelangi seringkali bergantung pada dukungan dan partisipasi berkelanjutan dari masyarakat, pemerintah, dan pihak-pihak terkait lainnya. Pemerintah dapat mendukung keberlanjutan dari Kampung Pelangi untuk mendukung peningkatan sektor pariwisata dan perekonomian lokal. Hal lain yang dapat diperhatikan ialah pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum di sana.

Apabila Kampung Pelangi dapat diinisiasi dengan baik, maka kampung tersebut dapat menjadi contoh bahwa wisata kreatif dapat merangsang pertumbuhan ekonomi lokal sambil memelihara keberlanjutan dan interaksi positif masyarakat.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow