Wisata Unik Nan Berbudaya: Desa Adat di Nias
Jalan-Jalan.com - Desa adat merupakan konsep tradisional yang umumnya ditemui di Indonesia. Ini merujuk pada sebuah desa atau komunitas yang mengikuti sistem tatanan sosial budaya dan hukum tradisional yang ada sejak lama. Desa adat memiliki struktur pemerintahan yang dipimpin oleh seorang kepala adat atau kepala desa adat. Pemukiman ini seringkali mempertahankan tradisi dan nilai-nilai budaya yang khas, seperti upacara adat, sistem kepercayaan, dan cara hidup yang berpegang teguh pada nilai-nilai adat dan kebudayaan.
Desa adat di Nias merupakan bagian integral dari warisan budaya yang kaya di kepulauan tersebut. Nias terkenal dengan tradisi adat yang kuat. Hal tersebut tecermin dalam struktur sosial, upacara adat, seni, dan kepercayaan tradisional.
Di Nias, desa-desa adat biasanya dipimpin oleh seorang kepala adat atau kepala desa adat yang disebut Tua Gomo. Desa-desa ini sering kali memiliki rumah adat tradisional yang disebut 'Omo Sebua' atau 'Omo Hada'. Konstruksi rumah adat ini sering kali menggambarkan status sosial dan kekuasaan dalam masyarakat adat Nias.
Desa-desa adat di Nias juga memiliki sistem tradisional untuk menyelesaikan konflik dan mengatur kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal-hal seperti pengaturan pertanian, perburuan, dan pemeliharaan lingkungan. Keberadaan desa-desa adat di Nias menjadi salah satu ciri khas daerah tersebut dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal di kepulauan tersebut.
Kali ini, Jalan-Jalan.com akan bahas beberapa desa adat yang ada di Nias. Simak informasinya di bawah ini, ya!
1. Desa Humene Siheneasi
Desa Humene Siheneasi merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Tugala Oyo, Kabupaten Nias Utara, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Desa ini merupakan salah satu pemukiman tradisional yang ada di Kabupaten Nias Utara. Desa ini memiliki 13 rumah tradisional dalam kondisi sangat baik.
2. Desa Hilinalawo
Desa Hilinalawo (Sumber: Website Jadesta)
Desa Hilinalawo Fau atau Desa Hilinalawo Batusalawa merupakan salah satu desa adat yang berada di Kabupaten Nias Selatan. Desa ini merupakan satu dari empat desa yang masih memiliki Omo Nifolasara (rumah adat besar di Nias). Hal ini menjadi keunikan yang menarik banyak wisatawan dari luar Nias.
Desa ini juga masih sangat menjaga adat dan budaya Nias, bahkan masih memiliki kelengkapan elemen-elemen khas Nias Selatan, seperti Bawagoli, Iri Newali, Fuso Newali, Hombo Batu, Ewali Orahua, Omo Nifolasara, Hele, dan sebagainya.
Desa ini diatur oleh hukum adat lokal yang telah berlangsung sejak ratusan tahun silam. Hukum adat yang berlaku juga menjadi keunikan desa ini. Hukum adat tersebut juga diekspresikan ke dalam berbagai praktik-praktik dalam kegiatan sehari-hari, seperti upacara adat, berpakaian tradisional, melestarikan tarian Nias, arsitektur desa, dsb.
3. Desa Wisata Hilisimaetano
Desa Wisata Hilisimaetano (Sumber: Website iNews)
Desa Hilisimaetano merupakan salah satu pemukiman tertua yang ada di Nias Selatan. Desa ini masih memegang teguh nilai-nilai adat dan peninggalan leluhurnya.
Aspek tradisional ini dapat terlihat dari adanya 50 rumah adat yang bangunannya masih layak dan terlihat sangat baik. Bangunan-bangunan tetap berdiri kokoh walaupun sebelumnya pernah diterjang oleh tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004.
Di desa ini, kamu bisa menemukan batu megalitik peninggalan zaman megalitikum. Sistem pemerintahan di desa ini pun masih mengikuti sistem adat, yaitu sistem kepemimpinan adat desa masih dipegang oleh Si'ulu atau raja yang merupakan kaum bangsawan nias. Selain itu, para cendikiawan di desa ini berperan sebagai pemberi nasihat kepada bangsawan. Lalu, di bawahnya lagi terdapat masyarakat yang terus bergotong-royong menjaga desa.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow